Anak Muda sekarang Kerja Apa?

Hi Sobey!

Tulisan kali ini bakal ngebahas soal jenis profesi atau pekerjaan. Aku pribadi, jenis pekerjaan yang kuketahui sejujurnya masih minim banget. Seputar itu-itu aja, kayak profesi guru, dokter, polisi, tentara, pilot, nahkoda, dan beberapa yang cukup populer. Tapi semenjak duduk di bangku perkuliahan, masuk di era Revolusi Industri 4.0, ada yang istilahnya generasi millenial, membuatku jadi tahu sedikit lebih banyak dari sebelumnya. Yang awalnya hanya tahu beberapa jenis profesi, sekarang jadi lebih paham kalau ternyata profesi itu sangat banyak, nggak sesempit yang kita pikirkan.

Menuntut ilmu itu emang nggak sia-sia, yah. Pasti ada banyak ilmu yang bisa selalu di-upgrade. Sepanjang perjalanan menuntut ilmu yang beriringan dengan perkembangan zaman, membuat generasi milenial ini semakin kreatif. Mental juang anak milenial dan orang tua kita sudah pasti ada bedanya. Beda banget. Orang tua kita saat ini, profesi yang mereka pahami masih standar. Masih seputar itu-itu saja yang diketahui, membuat si anak yang bertumbuh dengan perkembangan teknologi yang serba canggih ini merasa tersudutkan. Meski tidak semuanya demikian, tapi banyak yang seperti itu. 

Dengan dalih ingin memberikan yang terbaik untuk anak, orang tua kadang khilaf menyadari bahwa zaman mereka bertumbuh dan zaman anaknya bertumbuh itu berbeda. Lalu, jenis pekerjaan apa yang menarik bagi para generasi milenial? Umumnya, karena generasi milenial tumbuh beriringan dengan perkembangan teknologi, maka jenis pekerjaannya juga nggak jauh-jauh dari teknologi. Misalnya, pebisnis sekarang banyak yang mengandalkan teknologi seperti penggunaan aplikasi, media sosial yang banyak digandrungi oleh masyarakat. Oleh sebab itu, pebisnis yang pandai melihat peluang tak akan pernah menyia-nyiakan kesempatan ini untuk mengembangkan bisnisnya. Ada juga yang pandai mempromosikan produk, online shop melalui facebook, instagram, dan marketplace. Pokoknya sekarang serba mudah, sayang banget kalau ngga dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya (dalam hal kebaikan ya).

Bukan cuma itu saja. Kabarnya, era revolusi industri 4.0 ini menuntut akan penggunaan teknologi diberbagai sektor sehingga dapat membuat beberapa pekerjaan akan hilang. Walau sebenarnya terdengar seperti kabar buruk untuk kita, tapi tidak bisa kita pungkiri bahwa perkembangan teknologi perkembangannya memang melesat dengan sangat cepat. 

Nah, pertanyaan besarnya yang patut kita renungkan bersama adalah;

"Apa kita mau menunggu zaman yang mengerti kita, atau kita yang menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman yang terus berkembang?"

Tentu, jawabannya adalah kita yang harus menyesuaikan diri, kan? Harus banget, kalau kita nggak mau jadi pribadi yang begitu-begitu saja. Caranya? Ya kita terus meng-upgrade ilmu, belajar tentang teknologi, dan bersahabat dengannya. Karena hal yang dijanjikan teknologi kepada kita bukanlah omong kosong belaka. Teknologi benar-benar bisa kita andalkan saat kita mampu mengendalikannya dengan sebaik mungkin. Jangan sampai terbalik, yah. Pastikan bukan diri kita yang dikendalikan oleh teknologi. 

Edited by ViiJourney (Sumber: canva.com)

Ngomongin soal pekerjaan, pernah dengar tentang jenis pekerjaan progammer, nggak? Nah, Sobey udah pada tahu apa belum sih? Kalau ternyata progammer adalah jenis pekerjaan yang cukup menjanjikan untuk masa depan. Kok bisa gitu, ya? Karena, teknologi itu tak akan pernah lepas dari tangan-tangan para programmer ini. Lihat, kan? Keseharian kita lebih banyak menghabiskan waktu dengan smartphone dan juga komputer, semua serba mengandalkan teknologi. Nah ini nih, ternyata programmer adalah mereka yang menciptakan semua software yang kita nikmati manfaatnya sampai saat ini. Mulai dari hiburan, alat bantu pekerjaan, sampai pada hal yang terdengar rumit tapi itu benar-benar nyata membantu. 

Sekarang, arsitektur menggambar sudah jarang yang menggunakan kertas dan pensil. Kebanyakan dari mereka akan memanfaatkan software atau aplikasi yang telah digagas oleh si progammer agar memudahkan pekerjaannya. Nah, sampai sini sudah punya gambaran, kan? Ya, makanya, sekarang kampanye balajar coding sejak dini itu beredar dimana-mana. Karena sudah menjadi ketentuannya bahwa zaman akan semakin berkembang. Begitupun dengan teknologi tentu akan semakin berkembang pula, bukan sebaliknya. Seperti yang aku tuliskan sebelumnya, ada beberapa pekerjaan yang bakan terancam hilang dari dunia pekerjaan karena adanya teknologi. 

Ngomongin soal aplikasi, akhir-akhir ini aku dikenalin sama aplikasi distribusi sampah yang menurut aku keren banget. Didaerah domisiliku saat ini, ada salah satu program besar tentang sampah yaitu mengumpulkan sampah ke Bank Sampah untuk dikelola kembali menjadi sesuatu yang bernilai. Nah, aplikasi ini membantu mndistribusikan sampah itu agar sampai ke Bank Sampah. Konsepnya simpel dan keren banget sih, menurutku. Jadi, ini ceritanya terjadi pada saat aku lagi sibuk-sibuknya bimbingan tugas akhir, yang pasti kalian tahu lah yah kalau bimbingan tugas akhir itu bikin kita jadi juragan kertas bekas dadakan. 

Yang bikin sayang banget itu kalau pas mau bimbingan lagi, terus kumpulan-kumpulan kertas yang sudah dicoretin itu nggak terpakai lagi. Hiks, sedih dong. Nah, awal mula aku kenal aplikasinya karena kejadian ini, sih. Itupun karena disarankan oleh salah satu kawan yang pernah menikmati manfaatnya. Dan, akhirnya terselamatkan lah sampah-sampah kertas yang awalnya membuatku bimbang mau diapakan kertas sebanyak itu. Bayangin aja, kertasnya bisa sampe lebih dari satu kardus. 

Aplikasi ini sangat membantu. Didalamnya itu ada beberapa pilihan jenis sampah yang mau dijual. Ada sampah plastik, sampah kertas, dan beberapa jenis sampah lainnya. Jadi, sistemnya tuh kita sebagai pemilik sampah menjual sampah bekas yang kita miliki di aplikasi ini dengan ketentuan harga yang sudah ditetapkan. Terus kita transaksi sesuai dengan petunjuknya, lalu pihak tim distributor akan menjemput sampah langsung di lokasi yang kita inginkan. 

Ah, sungguh pekerjaan yang ramah lingkungan banget. Ya nggak, sih? Dan darisini juga aku kenal yang namanya Green Jobs. Yang awalnya aku nggak tahu sama sekali, tapi karena pernah menjadi pelanggan melalui aplikasi yang aku sebutkan daritadi, aku jadi paham dengan istilah Green Jobs. Jenis pekerjaan yang menurut aku multifungsi banget. Apalagi ini persoalan lingkungan, yang kita tahu bahwa lingkungan benar-benar dekat banget dengan kita. Kalau saja masyarakat tak acuh atau abai dengan lingkungan salah satunya sampah nih, tentu kualitas lingkungan akan menurun. Akibatnya juga akan berdampak pada kesehatan, dan imbasnya juga akan mengganggu perekonomian yang ada di negara kita. Makanya, menjaga lingkungan termasuk dengan mengelola sampah adalah hal-hal yang patut ditingkatkan.

Nah, itu tadi yang aku maksudkan soal pekerjaan yang bisa menjanjikan bagi generasi milenial dan generasi masa depan. Membuat sebuah aplikasi yang didesain dengan sangat apik, multifungsi, juga mendidik. Kok bisa mendidik? Nah, salah satu hal baik yang bisa aku petik melalui aplikasi yang sudah aku gunakan dan rasakan sendiri manfaatnya, cukup membantu untuk membantu diri pribadi umumnya masyarakat agar belajar untuk memilah sampah-nya dari rumah sendiri. Mendidik masyarakat untuk lebih peduli sampah, dengan tidak membuangnya begitu saja, tapi mengumpulkannya lalu menggunakan aplikasi dalam smartphone-nya untuk menyerahkan sampah-sampah itu pada distributor sampah lalu diteruskan hingga sampai ke Bank Sampah. 

Selain itu, multifungsinya akan menguntungkan banyak pihak karena manfaat yang diberikan. Karena tangan-tangan kreatif para anak muda, mereka mampu menciptakan terobosan baru, ide baru, dan pastinya membantu kebersihan lingkungan. Wah, keren yah. Buat Sobey yang masih kebingungan mencari peluang kerja yang bagus, sepertinya Green Jobs boleh masuk dalam list-list Sobey, nih. Semangat ya, Anak Muda :)