بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Nulis yang aku sukai aja, semoga bermanfaat juga buat kalian. Happy reading :)"

Pejuang ESPEDE: Part 8. Ujian Proposal





Hi Sobat Viijourney!
Lama banget rasanya tak bersua di blog kesayangan ini. Kali pertama muncul, malah judul postingan yang mengagetkan. HIHIHI
Sebenarnya cerita untuk part ini sudah lama terjadi, hanya saja baru bisa sempat mengabadikannya sekarang. Yah, mood sedang sangat baik akhir-akhir ini untuk menulis. Entah kenapa, rasanya semangat banget buat nulis blog lagi. Hm, atau karena faktor ga banyak kesibukan juga kali yah. Ohiya, terakhir kali aku sempat mengabadikan postingan tentang 'Cerita Dibalik Borang' ya kan? Nah, yang belum baca monggo ditengok dulu disini. Karena cerita yang akan kutuliskan disini berkaitan dengan cerita yang kutuliskan sebelumnya.

Sesuai dengan judul postingan yang kalian baca, cerita kali ini aku ingin mengabadikan perjuanganku meraih gelar ESPEDE. Tekad untuk menuliskannya memang sudah kuiniatkan sejak awal, jadi kupikir ini memang harus diselesaikan.
Dan selalu saja, kalau aku sudah menyelesaikan tahap dalam perjuanganku, pasti inget sama tulisan ber-part ini. Berasa lagi ngutang sama diri sendiri. Kayak ada sesuatu yang harus diselesaikan. Meski nulisnya pake mood dulu sih. Hehehe


Berbagi pengalaman tentang ujian proposal, atau biasa disebut dengan seminar proposal. Jujur, aku belum pernah ngerasain yang namanya presentasi hasil proposal di depan penguji yang sampai dikomentari atau apalah gitu. Kesannya, biasa aja sih. Hanya seperti seorang mahasiswa yang sedang menyetor tugas lalu disuruh untuk menghadap face to face aja.

Pertanyaan yang muncul paling ya sama seperti yang aku dapetin saat bimbingan proposal. Meski demikian, kadang aku ngerasa besyukur kadang juga ngerasa minder pengen ngerasain presentasi di depan penguji. Padahal, slide presentasi udah disiapkan meski enggak bagus. Latihan presentasi seadanya juga sih. Enggak yang kayak gimana banget.

Eh, tapi aku punya sedikit cerita tentang slide presentasiku ini. Saat itu, sudah kuketahui jadwal ujian proposalku. Sayangnya bertepatan dengan sibuknya aku membantu prodi ngurus akreditasi jurusan. Jadinya, malam sebelum ujian esoknya yang seharunya kusiapkan diri dengan sebaik-baiknya malah kugunakan waktuku untuk begadang di kampus.

Buat apa?

Menyelesaikan tumpukan editan yang masih amat sangat banyak. Kupikir sayang kalau harus ditinggalkan, jadi tetap kukerjakan saja. Saat itu juga aku masih dalam keadaanku yang belum memiliki slide presentasi untuk ujian esok harinya. Haha, sesantuy itu hidupku yah. Semua temenku pada pusing sampe begadang buat slide presentasi. Sedang aku? Begadang untuk menyelesaikan editanku.

Akhirnya, malam itu aku begadang sampai ketiduran juga di kampus. Paginya jam 6 pagi baru pulang ke kos untuk siap-siap dan membuat slide presentasi. Dalam waktu kurang lebih satu jam, aku ingat betul jam 8 teng sudah selesai membuat slide presentasiku.

Eh tiba-tiba, malah dapet notifikasi bahwa semua dosen pengujiku tidak bisa menguji kami sesuai dengan jadwal. Wah, kupikir pas banget. Slide juga udah selesai dibuat, jadi disambung tidur lagi aja deh, pikirku. Hahaha, lumayan untuk mengganti waktu istirahat yang tidak maksimal malamnya.

Dan...

Realitanya saat hari H benar-benar ga sesuai dengan ekspektasi dari persiapan yang udah dilakukan. Semua dosen pengujiku masih dengan kesibukannya masing-masing sehingga nggak bisa menguji. Dan sudah tentu aku tidak presentasi dan otomatis pula slide presentasi yang sudah kubuat paginya tidak bisa kugunakan juga. Jadi, ujian proposalnya cuma disuruh menghadap aja sama keempat dosen penguji, menyesuaikan dengan waktu luang yang mereka miliki. Kecewa? Ya, dikit sih. Hehehe

Tapi gpp. Yang pengen banget aku ceritain adalah 'akhirnya aku bisa melewatinya', 'akhirnya aku sampai juga pada tahap ini', deretan kalimat apresiasi untuk diri yang sudah berjuang sampai sejauh ini. Jauh? Ah, terlalu lebay. Ternyata, setelah dikalkulasikan sampai sejauh ini tahap ujian proposal masih merupakan tahap awal yang bisa dikategorikan masih jauh dari tujuan utama. Its okay, toh yang katanya mie instant saja masih perlu diolah terlebih dahulu juga sebelum akhirnya bisa dinikmati.

Semua butuh proses, tak ada yang instant. Bedanya cuma terdapat pada rutenya saja. Entah itu dilalui dengan jalan yang berbatu, berkerikil, mulus, atau rintangan perjalanan lainnya yang tak terduga. Tapi, satu hal yang perlu digarisbawahi bahwa akan menjadi kepuasan terhadap diri sendiri jika berhasil melalui semua tantangan dan rintangan yang sempat dijumpai dalam perjalanan.

Sebenarnya, hal yang paling dibutuhkan disini adalah kekonsistenan dan semangat yang selalu dijaga untuk bisa sampai di tujuan. Ini dikemukakan berdasarkan pengalaman pribadi ya. Bentuk kekonsistenan ini sudah mencakup dalam fokus terhadap tujuan yang ingin dicapai. Semangat juga sangat penting untuk dijaga.

Semangat tidak perlu terlalu menggebu, cukup dijaga dan pastikan tetap selalu ada. Jangan sampai hilang ya. Ibaratnya sebuah api, semangat tak perlu berkobar. Cukup dengan sebuah lilin dan api kecilnya yang selalu menyinari, tenang dan selalu ada.

Tapi, kalau dipikir-pikir meski proposal ini adalah tahap awal. Justru tahap ini yang paling sukit diraih karena memulai itu nyatanya memang benar-benar membutuhkan tenaga ekstra dari biasanya. Intinya, untuk kalian semua pejuang ESPEDE, tetap semangat. Skripsi itu cuma butuh dikerja aja, bukan dikeluhkan tapi dikerja, dikerja dan dikerja.

Kalau lelah, istirahat itu perlu, tapi bukan berhenti atau sampai libur kerja skripsinya ya :).

Sumber: Potret pribadi.

Hm, mungkin cerita kali ini dicukupkan dulu sampai disini ya.

Makasih sudah mampir. Nanti kita ketemu lagi di postingan selanjutnya. Tenang, cerita ber-part ini akan segera berakhir kok, sedikit lagi hampir sampai dipenghujung. Kali aja ada yang risih atau mungkin merasa bahwa ini cerita ga perlu ditulis. Maafkan kalau sekiranya tidak ada hal baik yang kalian dapatkan dalam postingan ini ya. Karena cerita ini ditulis bukan untuk dibaca, tapi diabadikan. *EH* hihi :D

See you :)

16 komentar:

  1. Wah mantaap setelah lulus jadi bu guru dong. Aku juga rencananya mau kuliah lagi di program tersebut. Btw, semoga cepat lulus yaa mbak.. Aamiin YRA

    BalasHapus
  2. Wah aku jadi nostalgia karena ngalamin banget masa-masa persiapan skripsi dan itu perjuangan yang indah dan masa masa paling indah... semangat terus dan sukses buat mbanya

    BalasHapus
  3. wah semangat semoga diberi kemudahan dalam menyelesaikan pendidikannya, jadi nostalgia waktu skripsi nih btw sama aku juga espede hehe

    BalasHapus
  4. Keren sih ini bs ceritain masa2 kuliah, klo aku jujur udah lupa haha. Semangat mom

    BalasHapus
  5. Tetep semangat say, cerita masa masa kuliah itu bikin kita punya motivasi lebih apalagi untuk menjadikan gelas espede jadi nyata bener bener perjuangan berat

    BalasHapus
  6. Kadang kita emang harus punya dokumentasi tentang kejadian kejadian yg kita alami ya kak. Sebagai pengingat kalau kita pernah berjuang untuk mendapatkannya..

    BalasHapus
  7. Wah sama nei espede juga.. uda mulai ngajar belum?

    BalasHapus
  8. Wah pada semangat ya utk kuliah, aku malah ga mau kuliah, hehehe malas bgt belajar lg, duh jangan ditiru yaa 🙈

    BalasHapus
  9. Kalo inget masa kuliah jadi semangat lagi .. penuh perjuangan banget
    Tapi seru dan bisa jadi mativasi kita

    BalasHapus
  10. Ternyata dirimu tim mepet deadline yaa. Hihi.. tapi kadang memang adrenalin lebih terpacu saat kepepet ya

    BalasHapus
  11. Jadi ingat pas ujian skripsi. Ketar ketir juga. Aktif nyari info, dosen penguji yang A gimana? Yang B gimana? Akhirnya lolos juga. Sukses ya... Aku gak nulis kenangan ini.

    BalasHapus
  12. Eh kuliah di Unismuh Makassar? Kita sekampung dong hehe. Perjuangannya skripsi itu emang luar biasa sih, mantul bisa dijadikan tulisan hehe

    BalasHapus
  13. Eits jangan salah..byk hal yg baik bsa ku ambil dr tulisanmu ini beb.. sgala ssuatu ad hal baik, trgantung dr sudut pandanh mna yg kita lhat.

    BalasHapus
  14. The power of mepet itu luar biasa ya... hihihi tetep semangat terus ya

    BalasHapus
  15. Bener banget sih kalo skripsi tuh yang terpenting semangat, tetep harus ngerjain ngga boleh stop biar ngga keterusan males. Dulu aku juga gitu soalnya hehe

    BalasHapus
  16. Sudah selesai belom sih ini ka? Kalo inget perjuangan wow banget yaa rasanya

    BalasHapus

Salam kenal dari ViiJourney buat semua Sobey yang sempat baca tulisan dalam blog ini. Sini, tinggalkan komentar di bawah. Kita saling sapa :)