بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Nulis yang aku sukai aja, semoga bermanfaat juga buat kalian. Happy reading :)"

Sajak Sepertiga Malam #2






 Sumber: https://www.merdeka.com

Ditemani dengan notebook putih dan kedua headset yang terganjal di kedua telingaku, sembari mendengarkan musik dari youtube yang terus saja berganti. Aku ingin sedikit menumpahkan rasa kegelisahanku yang baru saja kudapatkan, tepatnya beberapa menit yang lalu.
.
.
Kenyataan pahit kembali terungkap malam ini. Entah mengapa rasanya.......ah! aku pun tak mampu mendeskripsikannya secara jelas. Satu kalimat itu, mampu mematahkan harapanku tentangnya. Dia. Iya, tentang dia. Dia yang selama ini cukup kukagumi dengan iming-iming yang dapat memberikan sinyal baik. Tetapi, terbantahkan dengan satu kalimat yang ditulia dalam blog pribadinya. Meski hanya sekadar tulisan, cukup membuatku terhempas sangat jauh. Seakan-akan kalimat tersebut menyampaikan kepadaku bahwa aku tidak berhak untuk mengaguminya lagi, karena dia tengah menanti seseorang untuk dijadikan pelabuhan terakhir baginya. Tinggal menunggu waktu yang tepat, katanya. *deg*
.
.
.
Aku suka dengan prinsipnya yang mengatakan secara jelas bahwa tidak ada 'pacaran' dalam kamus hidupnya. Sangat suka. Tapi, apakah pantas bagiku untuk mengharapkannya? Yang jelas-jelas dan nyatanya aku pernah berpacaran. Rasanya tidak! Tapi kan aku ingin memperbaiki dan beristiqomah. Apa aku salah? Tidak salah, hanya saja jika disandingkan dengannya yang tak pernah sama sekali berpacaran tentu tidak adil. Pasti dia mengharapkan agar bisa mendapatkan pasangan yang setidaknya memiliki prinsip yang sama dengannya. 
.
.
.
.
Terlalu menyesakkan ketika dia menuliskan bahwa dirinya tengah 'dilema dengan prinsip'. Tulisan ini menjelaskan dengan rinci bahwa dia takut akan balasan yang tidak setimpal dengan prinsipnya. Dia yang memiliki prinsip yang kuat untuk tidak berpacaran lantas akan disandingkan dengan yang tidak seprinsip bahkan lebih parah dari itu, katanya. Aku? Aku kah itu?
.
Frustasi!
.
Aku benci. Sepertinya aku benar-benar harus berhenti. Berhenti untuk memikirkan hal itu. 'Itu' yang kerap disapa 'jodoh'. Ingat vii, kamu masih punya mimpi. Mimpi yang harus kau gapai. Jangan sampai perasaan ini mengganggu fokusmu terhadap mimpi-mimpi mu.
.
Fokuslah!
.
Tapi, maaf! Saat ini aku akan fokus terhadap targetku kedepannya. Sembari berjalan meraih kesuksesanku, akan kujaga perasaan ini. Cukup tahu, bahwa kau memiliki seseorang yang tersimpan dalam hatimu. Tidak mengapa. Semoga saja, aku diberikan kesempatan untuk bertemu lalu menyampaikan dengan lega dan percaya diri. Bahwa aku sangat mengagumimu.
.
Kagum? Iya, aku mengagumimu.
.
Sepertinya aku harus menyudahi pertempuranku dengan kalimat-kalimat ini. Dengan Maher Zain - Hold My Hand sebagai lagu penutup malam ini. Sampai jumpa dalam curhatan-curhatan berikutnya :)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salam kenal dari ViiJourney buat semua Sobey yang sempat baca tulisan dalam blog ini. Sini, tinggalkan komentar di bawah. Kita saling sapa :)