Tentang Blog: Kenapa Ganti Alamat Blog?

 

Hi Sobat ViiJourney!

 

Apa kabar hati untuk hari ini? Bagaimana dengan mines sembilan puluh lima hari menuju dua ribu dua puluh satunya? Eh, kejauhan nanya--nya yah. Hehe, nggak-nggak, bercanda. Seperti biasa, jawab dengan jujur, beritahukan pada diri tentang keadaanmu hari ini. Selftalk, ya. Kalau perlu, berikan penguatan dan apresiasi pada diri setelahnya. Mencintai diri sendiri itu sederhana, kan? Hihihi

 

Edited by ViiJourney (Sumber: canva.com)

Lagi, sesuai dengan judulnya, aku mau bahas disini 'Kenapa memilih untuk mengganti alamat blog yang sudah kupegang sampe enam tahun lamanya?'

 

Postingan tentang blog sebelumnya, aku uring-uringan gegara statistik pengunjung blog--ku turun drastis karena alamat blog yang baru kuganti sebulan lalu. Jadi, mengganti alamat blog-ku tu kemarin blak-blak-an aja sih. Tapi, emang sejak masih kuliah pengen banget ganti, cuma yang jadi pikiran nanti kalau ganti bakal susah buat eksistensinya lagi. Eh, bener kan? Kejadian juga deh pada akhirnya. Tapi, yaudahlah gapapa. Nanti juga bakal rame lagi asal konsisten nge-upload postingan ya, kan?

Jadi, setelah riset beberapa artikel dan pernah juga dapat materi langsung tahun lalu di kampus, saat itu lagi ada kegiatan besar Road To Campus by Siberkreasi yang diselenggarakan oleh Kominfo kalau nggak salah inget yah. Nah, pas banget aku lagi gabut banget, kuliah udah selesai dan kulihat di gedung balai sidang lagi rame, jadi ikutan masuk aja deh mumpung gratis--tis. Kalau nggak salah, dapet sertifikat cetak juga deh yang ikutan pada hari itu.

Bener-bener nggak nyesel banget ikutan masuk, karena ternyata aku dapat ilmu baru tentang dunia blog. Sejak saat itu suka banget kepoin kegiatan siberkreasi yang menurutku selalu pas banget sama duniaku. Jadi di dalem tuh kayak talkshow gitu, disitu juga pertama kali kenal sama Mba Mira Sahid, blogger yang profesional lah. Yaiyalah, wong diundang jadi narasumber ya mesti udah profesional pastinya. 

Yang paling melekat diingatanku ketika beliau bilang bahwa membuat alamat blog itu, kalau bisa pakai nama pribadi sebagai identitas blog. beliau juga mengatakan bahwa menggunakan nama pribadi sebagai alamat blog juga akan meningkatkan personal branding kita dalam dunia blogger. Keuntungan lainnya jika menggunakan nama pribadi, nanti ketika anak-anak sudah dewasa, kemudian akan melihat tulisan-tulisan kita yang atas nama kita sendiri, mereka bakal bangga sama kita. Ah, bagian ini entah menurutku masih terlalu jauh untuk dipikirkan kala itu---tapi yang paling tepat menurutku nggak perlu sampai sedetail itu mengaitkan alamat blog dengan anak-anak. 

Nah, ada satu hal juga yang menarik ketika menggunakan nama pribadi sebagai nama blog. Salah satunya menjaga agar tidak adanya plagiat konten. Sayang banget, kan? Kalau sampai konten kita diambil begitu saja oleh mereka yang tidak bertanggung jawab. Ya, itu adalah salah satu cara untuk mencegah agar konten kita tak diambil begitu saja. 

Saat itu juga, aku langsung ingat dengan alamat blog--ku yang tidak menggunakan idenstitas diri yang asli. Seketika itu juga pengen pulang terus langsung ganti alamat blog saat itu juga. Tapi, kuurungkan lagi niatku. Yang ada dipikiranku saat itu, sayang banget. Pengunjung udah pada nyaman pakai alamat blog yang saat itu kupakai. Sejak saat itu sebenarnya udah gundah banget sih buat ganti alamat blog tapi masih suka bilang, 'sayang banget' dan blaa...blaa...blaa...

Aku juga sudah mulai mencari banyak artikel tentang gimana sih baiknya untuk sebuah alamat blog. Yaa, semua pada bilang, mesti yang;

 

Mudah diingat. Bagiku, alamat blog-ku tentu mudah diingat. Ya, masih dalam area pembelaaan untuk diri pribadi, sih. Jadi alamat blog-ku sebelumnya tuh vap-arisatanizaki.blogspot.com ya. Aku bakal jelasin sedetail mungkin ya, meski sebenarnya kalian ngga perlu tahu juga sih :D. [vap] adalah tiga huruf pertama dari nama lengkapku Vista Alnia Pratiwi. Lalu [arisa tanizaki] adalah nama lengkapku dalam bahasa Jepang. Nah, ribet bangetkan aku? Hahahaha

Tidak menggunakan tanda (-), dan aku langsung patah hati, karena alamat blog-ku kala itu menggunakan tanda (-).

 

Dua ciri-ciri diatas adalah yang paling pas banget dengan alamat blog-ku. Selebihnya, tidak menggunakan angka, tidak menggunakan kata yang sedang populer saat itu, juga termasuk dalam bagian atau hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih alamat blog. 

Awalnya, aku mau menjadikannya nama pena. Tapi, setelah kupikir-pikir sepertinya nggak begitu sreg juga lama-lama. Jadi ujung-ujungnya nyari pembelaan buat ganti alamat blog juga pada akhirnya. Puncaknya ya bulan lalu, sampai aku benar-benar menggantinya tanpa memikirkan lagi soal statistik pengunjung blog--ku nantinya. Bahkan aku sama sekali tidak mengingatnya. Yaa, baru kusadari kala aku selalu mengecek statistik pengunjung blog--ku yang kian hari makin menurun. 

Jadi, sebenarnya yang ada dipikiranku kala mengganti alamat blog--ku fix menggunakan nama pribadiku, adalah;

Aku mulai percaya diri. Ya, benar. Percaya tidak percaya, sungguh aku tak percaya diri dengan tulisanku. Selama kuliah, blog ini hanya kupakai untuk curhat saja. Selebihnya kuselingi dengan mengikuti event blog selagi mampu. Berkarya menggunakan yang bukan identitas pribadi asli lebih menyenangkan, pikirku. Tapi, semakin lama semakin banyak yang mengetahui soal blog pribadiku, dalam blog inipun aku mengaitkannya dengan sosial mediaku, membuatku berpikir kembali. Aku sudah ketahuan dan tak perlu lagi sembunyi-sembunyi. Ibaratnya udah terlanjur basah lah, yaudah ganti deh pake nama sendiri.

 

Personal Branding. Ini adalah salah satu alasannya juga. Aku ingin mengembangkan hobiku ini, lebih mendalaminya lagi. Blogger akan jadi profesi tetapku selama aku masih mampu untuk menulis. Oleh karenanya, semua planning-ku kedepan akan tetap menjadikan diriku sebagai blogger. Pokoknya, apapun profesiku nanti, blogger tetap akan jadi profesiku. Selamat belajar lagi ya, diri.

Cukup dua itu alasan yang membuatku mantap untuk mengganti alamat blog pribadiku menggunakan identitas asli tanpa manipulasi lagi. Tak ada lagi nama pena, tak ada lagi yang perlu disembunyikan, meski sebenarnya aku masih punya ruang yang sunyi, yang masih kusimpan sendiri untuk diriku kala ingin sendirian. 

Mungkin, sudah cukup untuk hari ini ya. Makasih sudah berkenan baca coretan yang tak perlu ini. Aku kayaknya emang benar-benar berbakat banget kalau nulis soal curhatan ya. Rasanya tulisan lancar terus nggak putus-putus, hahaha.

Well, sampai jumpa dipostingan Vii selanjutnya :')