'Cerita Dibalik Borang' Jelang Akreditasi Jurusan

Halo Sobat ViiJourney!

Postingan kali ini aku hanya ingin mengabadikan sedikit momen yang benar-benar sudah ku niatkan untuk diabadikan. Dengan keadaan ruangan yang cukup berantakan, dipenuhi berkas-berkas dalam map berwarna biru kombinasi putih bening, orang-orang yang berlalu lalang silih berganti hanya untuk bertanya tentang 'Apa lagi yang belum dikerjakan?', aku duduk di sudut ruangan dengan satu komputer yang kupakai untuk merangkai kalimat ini. 

Oktober kali ini memang penuh dengan kejutan.

Sekadar ingin membeitahu saja, hari ini jadwal seminar proposalku. Jadi, aku baru saja menyelesaikan tugasku untuk menhadap kepada dosen penguji pertama. Masih ada tiga orang lagi. Hm, jadwal yang seharusnya dilaksanakan pagi malah molor dan akhirnya ujian proposal berasa kayak komunikasi biasa aja kayak lagi bimbingan gitu. Bagian ini akan kuceritakan di part Pejuang ESPEDE aja ya. Aku sedang tidak ingin membahas perihal itu disini. 

Oktober dengan kejutan yang kumaksud adalah hal-hal yang berkesan bagiku. Sangat berkesan sekali. 

Diberikan kesibukan yang super banget. Saat yang lain sibuk ngurusin skripsi., aku sibuk dengan akreditasi sekolah TK tempatku bekerja. Beruntun dengan kegiatan PIKIR 2019. Amanah yang sangat berat. Menjadi pengarah dalam mengendalikan acara secara keseluruhan, benar-benar terasa kesannya. Banyak ilmu yang didapatkan saat berkegiatan di PIKIR lima hari yang lalu. Terimakasih sudah memberikan pengalaman yang berharga bagi diri pribadi. Pengalaman tentu adalah guru terbaik bagi setiap orang.

Kegiatan PIKIR sudah selesai. 

Kali ini, aku mendapatkan amanah baru dari program studi sendiri. Bahkan kegiatan PIKIR masih berjalan, aku sudah beberapa kali mendapatkan panggilan. Panggilan untuk apa? Panggilan untuk membantu akreditasi jurusan. Wah! akreditasi lagi, pikirku. Aku sampai harus datang memenuhi panggilan langsung dari ketua jurusan perihal ini. Bagaimana bisa menolak ya kan? Hingga akhirnya kumantapkan bahwa aku akan membantu dengan meminta keringanan agar aku bisa diberikan waktu sejenak untuk fokus di kegiatan PIKIR yang tinggal sehari lagi akan selesai. Kaprodiku mengiyakan. 

Untuk oktober kali ini, jangan mencari waktu untuk bersantai ria yah. 

Aku sudah memberhentikan sejenak jadwal ngajar private yang selama ini sudah kugeluti hanya karena kegiatan yang beruntun di bulan ini. Ada hikmahnya juga sih, ternyata bulan ini juga aku menyelesaikan tugasku pada tahap proposal. Dan bisa fokus untuk mengurus keperluan penelitian hingga sampai pada tahap penelitian. Padahal, sudah beberapa kali orang tua siswa meminta agar aku mengajar kembali. Beliau berbicara perihal kenyamanan dalam belajar. Sudah terlanjur nyaman, katanya. Sedih sih, tapi mau bagaimana lagi kan? Dengan sangat terpaksa dipenuhi rasa tidak enak, aku tetap ingin mengistirahatkan dulu jadwal ngajar privateku. 

Tiba-tiba saja aku mendengar bisikan-bisikan bahwa ada 'Cerita dibalik Borang'. Aku ingin menjadikannya sebagai judul postinganku kali ini. Hehe

Tugas yang harus kukerjakan untuk membantu administrasi kali ini adalah mengedit. Full ngedit. Edit penelitian dosen yang banyaknya tak terhitung jumlahnya. Satu kali ngedit bisa sampai dua jam lamanya. MasyaAllah, sebegitunya yah. Tiba-tiba saja profesiku beralih jadi editor dadakan. Tugas ini sebenarnya tidak begitu berat seperti kegiatan PIKIR sebelumnya, hanya saja kita kebanyakan duduk dan mata seharian tanpa kenal istirahat harus berhadapan terus dengan komputer. 

"Yang duduk itu, banyak-banyak minum air putih."

Itu adalah kalimat yang sering kudengar sejak berada dalam ruangan ini. Saat ini, aku sedang menunggu tugas baru yang akan menjumpaiku. aku sudah beberapa kali bertanya tugas apa lagi yang kiranya bisa kubantu. Karena aku menunggu balasan dari kakak yang mengurusi penelitian sedang tidak aktif WhatsAppnya. Sepertinya sedang beristirahat, karena semalam sudah begadang untuk menyelesaikan semua yang harus diselesaikan. 

"Tunggu saja, setelah ini edit baru langsung print ya."

Begitulah yang dikatakan Sekjurku. Baiklah, sembari menunggu, aku melirik keatas meja. Ternyata ada komputer yang tidak terpakai alias nganggur. Wah, mending dipake buat nulis blog aja nih. Bercerita tentang hari ini, pikirku. 

Daripada nunggu diluar juga kan, nunggu dosen penguji di depan ruangan dosen ya mending disini aja. Kali ini, ditemani dengan tumpukan berkas yang sudah tersusun rapi dalam map biru, dan ramainya orang yang berlalu lalang menyelesaikan tugasnya masing-masing aku malah sibuk sendiri dengan tulisan-tulisan ini. Tai tak apa, mengabadikan suatu momen itu perlu.

Dan cerita dibalik borang kali ini, sangat berkesan bagiku.

Pertama, kekeluargaan. Meski kadang aku merasa minder, merasa paling tua dalam jenjang tingakatan semester namun mereka justru selalu menyemangatiku. Memberikan penguatan, untuk tetap semangat mengerjakan tugas akhirku. Bergabung dengan mereka, jadi lupa bahwa aku adalah mahasiswa yang paling tua diantara adik-adikku yang ku bimbing untuk membantuku mengedit. Hihi

Menambah keakraban bersama, yang awalnya pernah terasa canggung bagiku. Sangat canggung. Lama kelamaan, jadi terbiasa juga. Alhamdulillah

Seorang kawan pernah bertanya satu hal padaku.

"Urus dulu dirimu sendiri lah, tidak ada gunanya mengurus itu. Apa untungnya buatmu?", kurang lebihnya demikian.

Senyumanku adalah jawaban atas pertanyaannya dan kulontarkan satu kalimat untuknya;
"Persepsi kita beda. Saat ini, aku hanya membantu saja apa yang bisa kubantu untuk kebaikan bersama. Saat hasil yang diinginkan tercapai, maka akan menjadi kebahagiaan bersama pula."

Sampai disini dulu ya ceritanya. Ada hal-hal yang tak bisa kurincikan disini bersama kalian, jadi maaf tidak bisa menulis banyak tentang ini. Cerita detailnya sudah tersimpan dalam memori saat membaca secuil kalimat yang tengah kuderetkan saat ini. Kepingan memori itu pasti akan terulang kembali, asalkan ada pengingat yang membantu untuk mengembalikan momen-momen ini.



Telat nge-post.