بِسْÙ…ِ اللّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِÙŠْÙ…ِ

"Nulis yang aku sukai aja, semoga bermanfaat juga buat kalian. Happy reading :)"

Pejuang ESPEDE: Part 10. Perjuangan yang Sebenar-benarnya Perjuangan


Hi Sobat ViiJourney!
Apa kabar hati untuk hari ini? Ingat ya, pertanyaan soal kabar hati kalian harus jawab sesuai dengan keadaan hati kalian. Itung-itung, kita belajar jujur dengan sebenar-benarnya keadaan hati kita setiap harinya. Lumayan, sekalian kita selftalk juga, kan? Hihihi




Duh, lama sekali aku tak bersua dengan cerita lanjutan ini. Part sebelumnya, aku sudah bercerita panjang kali lebar soal apresiasi diri yang penuh drama (dan tentunya versiku dong). Kali ini, mungkin kalian akan sedikit bertanya-tanya, kok judul postingan ini jadi 'Perjuangan yang sebenar-benarnya Perjuangan'.

Saat aku memutuskan untuk mengerjakan dengan serius semua serbi-serbi skripsi, aku benar-benar menikmati prosesnya. Sangat banget. Ada beberapa tulisan-tulisan kecil yang mewakili perjuanganku. Hanya saja, kurangkum melalui cerita ber-part ini. Dan, semoga ini cukup terwakilkan. Masa ini, benar-benar melelahkan banget. Semangatku berasa lagi diuji banget. Berbeda dengan ujian proposal yang bimbingannya cukup lancar, pembimbingan pada tahap skripsi ini benar-benar kerasa banget perjuangannya. 

Disini aku juga sadar, justru proses sampai pada tahap penyelesaian proposal itu benar-benar nggak ada apa-apanya banget. Dalam artian, itu hanya bagian permulaan yang ibaratnya dalam perjalanan kita emang ada jalan yang berkelok-kelok, sesekali juga dapat lubang. Tapi perjalanan pada bagian setelah tahap proposal yang aku maksudkan ini adalah jalanan yang berbatu-batu, tanpa aspal, dan kita harus tetap jalan. Pelan, tapi pasti. Pelan, tapi tetap jalan. Pelan, tetap sampai di tujuan. 

Nyatanya, penyelesaian tugas akhir ini bukan soal ngerjain skripsi doang. Ya nggak sih? Nah, yang sudah atau tengah mengalami pasti tahu banget. Nah, itu dia bener banget. Pengurusan administrasinya juga cukup rempong sih, menurutku. Aku sampai benar-benar kalau dikata lelah, pengen banget teriak kalau aku lelah. Alhamdulillah nggak sampai bilang untuk 'nggak melanjutkan perjuangan lagi'. Ini bahaya pasti. Hanya saja, aku mengakuinya. Lelahnya banget MasyaAllah. Korban materi, tenaga, pikiran, sampai fisik tentu sudah harus diikhlaskan dengan pasti. 

Mulai dari kampus-kantor penanaman modal-kantor dinas pendidikan-sekolah.

Belum lagi yang tiap paginya aku harus ke sekolah, ngajar TK. Karena saat penyelesaian tugas akhir emang kusambi dengan kerja. Alhamdulillah, ya keterima kerja di salah satu sekolah swasta jadi pengajar TK. Mau ngga mau, harus membagi waktu dengan baik. Aku ngga punya teman seperjuangan yang bisa aku ajak pergi kesana dan kesini, layaknya teman sekelasku yang semuanya punya cerita perjuangan bersama. Yang ngurus segala administrasinya alias pergi ke kantor sana-sininya pada bareng-bareng. Ya, bukan karena nggak punya teman, tapi ngerasa nggak enak aja kalau mesti ngajak dan akhirnya mereka malah harus nungguin aku yang mesti ngajar dulu dan lainnya.

Karena emang berasa banget, pengurusan ini kala itu hanya kusisipkan waktuku setelah ngajar yaitu jam satu siang, jadi beneran mepet banget. Makanya aku lebih memilih sendirian, dan menikmatinya sendirian juga. 

Sampailah pada akhirnya aku sudah bisa sedikit lega, saat semua pengurusan administrasinya selesai. Artinya, aku tinggal melakukan penelitian di sekolah. Alhamdulillah, pada bagian ini lancar-lancar saja, bahkan siswa dan juga gurunya sangat amat welcome. Awalnya aku khawatir jika pada masa penelitian, akan menghambat jam mengajarku di sekolah, tapi sungguh Allah Maha Baik. Dia mengatur sedemikian rupa, hingga aku tetap bisa menjalankan keduanya. Tetap bisa mengajar di TK, dan mengajar juga sebagai bahan penelitianku. Karena sekolah tempatku melakukan penelitian, nyatanya ada dua waktu. Ada yang belajar pagi, ada juga yang belajar siang. 

Ya, sudah tentu aku memilih yang masuk siang saja. Karena pagi akan kugunakan waktuku di TK. MasyaAllah, semua tetap aman terkendali. Terimakasih banyak Ya Allah :')

Part ini sepertinya sudah terlalu banyak ya. Masih dengan judul part yang sama, aku ingin melanjutkannya di postingan selanjutnya. Akan kuceritakan bagaimana proses bimbinganku pada tahap skripsi ini. Spesial banget, pokoknya. 

Lagi, kawan. Aku menuliskan ini hanya sekadar ingin mengabadikannya. Ini juga karena janjiku yang harus menyelesaikan cerita ber-part ini sampai selesai, entah kapan. Doakan saja, segera ya. Dan, lagi. Aku tak pernah benar-benar berharap bahwa ada yang berkenan untuk baca coretanku yang nggak perlu ini, tapi aku berterimakasih buat kalian yang udah berkenan dan berlelah ria baca coretan ini. 

Sampai jumpa, jangan lupa bahagia yaa :')



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salam kenal dari ViiJourney buat semua Sobey yang sempat baca tulisan dalam blog ini. Sini, tinggalkan komentar di bawah. Kita saling sapa :)