بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Nulis yang aku sukai aja, semoga bermanfaat juga buat kalian. Happy reading :)"

Pelibatan Keluarga dalam Penyelenggaraan Pendidikan Era Digital :)





Pendidikan pada hakikatnya adalah proses perubahan tingkah laku manusia menjadi lebih baik lagi. Oleh karenanya, pendidikan sangat penting bagi seseorang. Era globalisasi saat ini dapat membantu menjadikan pendidikan lebih mudah. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa era globalisasi juga dapat menjadi tantangan yang besar bagi pendidikan. Mengapa? Simak tulisan ini sampai selesai ya.

Pentingnya Pendidikan bagi Seseorang
Indonesia adalah negara yang memiliki massa yang besar. Terbukti dengan jumlah penduduk Indonesia saat ini mencapai 265 juta jiwa berdasarkan data dari Badan Perencanaan Pembangunan (Bappenas) untuk tahun 2018. Dalam jumlah massa yang besar, harusnya Indonesia mampu menjadi negara maju yang dapat mengalahkan jumlah massa negara lain. Namun yang menjadi pertanyaan, bahwa ada apa dengan Indonesia saat ini? 
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa sektor pendidikan dan kesehatan telah menjadi prioritas utama dalam kebijakan dan program pemerintah. Berdasarkan pernyataan pemenang Nobel Bidang Ekonomi, Prof Amartya Sen, presiden menyatakan syarat mutlak kemajuan suatu bangsa terletak pada sektor pendidikan dan kesehatan (Fitriana, 2014). Hal ini sudah sangat jelas bahwa pendidikan sangat penting dan pantas untuk dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. Namun apakah seluruh masyarakat Indonesia sudah merata dalam merasakan pendidikan? Bagaimana dengan yang sudah mengenyam pendidikan? Apakah bangsa ini sudah terbebas dari kebodohan yang semestinya?
Pendidikan dapat dikatakan faktor utama yang menunjang masa depan sesorang. Karena ilmu akan menjadikan manusia berakhlak dan memiliki peluang untuk sukses. Ilmu akan didapatkan hanya melalui proses pendidikan. Sehingga sangat disayangkan jika tidak mengenyam pendidikan sejak dini. Proses pendidikan juga tidak hanya didapatkan melalui bangku sekolah saja namun dapat diperoleh melalui keluarga, lingkungan dan masyarakat.

Pendidikan di Indonesia
Berdasarkan realita yang kita lihat bersama, masih banyak yang belum bisa menikmati indahnya menuntut ilmu. Anak-anak yang harusnya masih berkutat dengan buku-buku, tidak lagi demikian dikarenakan banyak yang putus sekolah. Putus sekolah yang marak terjadi saat ini bahkan dikarenakan orang tua. Alasan yang paling sering di dengar adalah putus sekolah karena imgin bekerja dan membantu orang tua. Orang tua yang seharusnya menjadi motivator bagi anak dalam menempuh pendidikan malah bertindak sebaliknya yakni menjadikan anak-anak alat utuk menambah penghasilan keluarga dengan meminta-minta atau mengemis di jalanan.
Hal ini didpatkan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada anak-anak jalanan. Pengakuan mereka kebanyakan mengatakan bahwa orang tua mereka hanya di rumah saja menanti uang yang didapatkan dari hasil anak-anak tersebut. Selain itu, faktor yang menyebabkan mereka mengemis di jalanan adalah karena pergaulan dengan teman-temannya. Dapat disimpulkan bahwa lingkungan pun akan sangat berpengaruh kepada anak-anak. 

Peran keluarga dalam Pendidikan
Pendidikan pada dasarya terbagi atas tiga bagian yakni pendidikan formal, informal dan non formal. Pendidikan formal merupakan pendidikan yang memiliki jenjang atau tingkatan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi dan memiliki masa tenggat waktu dalam menyelesaikannya. Pendidikan non formal merupakan pendidikan yang dilaksankan secara terstruktur. Hasil yang diperoleh dari pendidikan non formal sama dengan pendidikan formal yang sesuai dengan satuan pendidikan nasional. Umumnya dilaksanakan oleh lembaga-lembaga, komunitas yang tentunya dilakukan untuk mengembangkan potensi peserta didik. Pendidikan informal merupakan pendidikan dalam internal keluarga. Yang berperan menjadi pendidik adalah ayah dan ibu yang tentunya akan selalu menjadi panutan bagia anak-anaknya. Sebelum anak mendapatkan gelar siswa atau peserta didik, anak telah mendapatkan pengajaran dari kedua orang tuanya. Sehingga dapat kita lihat bersama bahwa kebanyakan anak-anak dinilai dari kedua orang tuanya. Sehingga munculah pepatah yang mengatakan bahwa 'buah jatuh tak jauh dari pohonnya'.

Peran keluarga sangatlah penting dalam perkembangan dan pertumbuhan anak. Segala hal yang pertama kali didapatkan anak pasti melalui keluarga. Perkembangan karakter anak akan didapatkan melalui pola asuh orang tua terhadap anak. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan waktu anak akan lebih banyak bersama keluarga dibandingkan dengan lingkungan diluar rumah. Hal tersebut yang menjadikan keluarga patut untuk memberikan contoh perilaku yang baik bagi anak sejak dini mulai dari lingkungan keluarga. Sehingga pembekalan karakter yang bai bagi anak dapat sesuai dengan harapan. Itulah mengapa pendidikan keluarga dikatakan sangat menentukan karakter anak

Berdasarkan Permen Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 30 Tahun 2017 tentang Pelibatan Keluarga dalam Penyelenggaraan Pendidikan memiliki tujuan tertentu yaitu:

1. meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab bersama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat terhadap satuan penyelenggaraan pendidikan. Perkembangan anak bukan hanya tanggung jawab bagi sekolah saja, namun keluarga dan aparat masyarakat akan ikut bertanggung jawab dalam perkembangan anak. Sehingga pelibatan keluarga sangat penting dalam membantu untuk mewujudkan tujuan pendidikan sebagaimana mestinya.

2. mendorong penguatan pendidikan karakter anak. Kebiasaan yang baik baik bagi anak akan berdampak pada penguatan karakter anak. Kebiasaan baik itu dapat diperoleh melalui kehidupan keluarga yang berkarakter pula. Dalam artian, anak dibiasakan berperilaku baik sejak dini mulai dari lingkungan keluarga. Selain itu, orang tua akan menjadi panutan bagi anak-anaknya.Sehingga menghasilkan generasi yang berkaraker tidak luput dari jangkauan orang tua dalam hal ini lingkungan keluarga.

3. meningkatkan kepedulian keluarga terhadap pendidikan anak. Pentingnya pelibatan keluarga terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah tentu akan menumbuhkan rasa peduli orang tua terhadap anak. Kontribusi orang tua terhadap kegiatan sekolah anak akan meningkatkan rasa percaya diri anak di sekolah. Karena kehadiran orang tua dalam kegiatan sekolah membuat anak merasa dipedulikan dan di sangat disayangi oleh kedua orang tuanya.

4. membangun sinergitas antara satuan pendidikan, keluarga dan masyarakat. Pelibatan keluarga juga akan berdampak terhadap hubungan tali silaturahmi yang baik antar masyarakat dan satuan pendidikan seperti guru, kepala sekolah dan komite sekolah. Jalinan kerja sama melalui pendidikan ini akan menjadikan ketiga komponen ini bekerja sama dengan baik dalam mewujudkan tujuan pendidikan.

5. mewujudkan lingkungan satuan pendidikan yang aman, nyaman dan menyenangkan. Ketika keempat tujuan tersebut dapat terlaksana dengan baik maka lingkungan satuan pendidikan yang aman, nyaman dan menyenangkan akan dirasakan oleh semua pihak.

Berdasarkan tujuan dari pelibatan keluarga dalam satuan pendidikan tersebut, dapat disimpulkan bahwa perekembangan pendidikan anak sangat bergantung pula pada pola asuh keluarga sehingga keluarga perlu melibatkan diri dalam kegiatan sekolah anak. Mengutip dari perpustakaan kemendikbud, bahwa peran keluarga dengan sangat jelas dipaparkan yait:

1. menciptakan lingkungan belajar di rumah yang menyenangkan dan mendorong perkembangan budaya prestasi anak. Era kekinian yang serba menggunakan digital menjadi tantangan bagi orang tua untuk mengatur strategi belajar anak di rumah.

2. menjalin interaksi dan komunikasi yang hangat dan penuh kasih sayang dengan anak. Kesibukan orang tua terkadang lupa bahwa peran sebagai orang tua adalah menjadi tempat yang paling nyaman bagi anak. Orang tua yang tidak menjalin komunikasi yang baik dengan anak akan membuat anak menjadi tidak terarah. Dalam artian anak tidak memiliki orang yang dapat membimbingnya melakukan hal-hal yang baik sebagaimana mestinya.

3. memberikan motivasi dan menanamkan rasa percaya diri pada anak. Evaluasi orang tua sangat penting dalam meningkatkan rasa percaya diri anak. Dalam hal ini ketika anak melakukan kegiatan atau sedang beraktivitas di luar rumah, alangkah baiknya jika orang tua memotivasi anak agar meningkatkan rasa percaya diri anak.


Sayang banget kalau enggak di post. Inilah output nya kalau nulis pake strategi mood-mood an. Jangan ditiru yah guys. Semoga bermanfaat dan maaf kalau banyak banget typo atau kalimat yang kurang dimengerti. Karena publish-nya tanpa editing guiys. :)



Sumber:
https://www.kompasiana.com/www.tugas.com/54f98dbfa33311d5668b490e/pentingnya-pendidikan-di-indonesia
http://repositori.perpustakaan.kemdikbud.go.id/512/1/OrtekPenerimaBantuan2016.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/136840-ID-pendidikan-nasional-dan-tantangan-global.pdf









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salam kenal dari ViiJourney buat semua Sobey yang sempat baca tulisan dalam blog ini. Sini, tinggalkan komentar di bawah. Kita saling sapa :)