بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Nulis yang aku sukai aja, semoga bermanfaat juga buat kalian. Happy reading :)"

Sedang Mempersiapkan


Hi Sobat ViiJourney:)

Bagaimana kabar hati hari ini? Kali ini aku akan lebih sering menanyakan kabar hati dibandingkan kabar fisik. Lebih kepada keadaan rohaniah dulu baru ke jasmani. Mengapa? Karena hati yang bahagia akan selalu mengundang keceriaan bahkan menularkan energi positif bagi siapapun yang melihatnya. Berbeda dengan hati yang sedih. Hati yang sedih mengundang empati atau bisa menularkan kepedihan pula bagi yang melihatnya. Mau itu sedih ataupun bahagia, pastikan selalu berusaha untuk lebih jujur dengan perasaanmu sendiri, yah. Karena tidak sedikit orang yang jika ditanya kabar, jawabnya baik-baik saja (ya mungkin benar dari segi fisik memang baik-baik saja). Tapi, bukan berarti jawaban 'tidak baik-baik saja' adalah bukan jawabannya. 

So, aku memilih untuk mengganti konteks kalimat tanyaku mulai hari ini. Sekali lagi;
Bagaimana kabar hati hari ini? Jawablah dengan sebenar-benarnya keadaan hatimu. Aku bertanyapun, jawabannya enggak mesti harus didengar olehku atau siapapun. Bagiku, terkadang kita juga butuh tanya yang bisa mengantarkan kita untuk menemukan titik lega (meski untuk diri sendiri saja). Itu perlu, lho. Sesekali, cobalah untuk menghibur diri dengan bertanya dan jawab sendiri. Terdengar aneh, bukan? Tapi, itu sangat bekerja untuk sekadar menenangkan hati. 

Ah, kok jadi melow gini sih. Padahal, judulnya sedang mempersiapkan. Pasti yang baca merasa bahwa ini nggak nyambung ya, kan? Hehehe, maaf. Sedang terbawa emosional hari ini. Tiba-tiba saja, aku menerima DM instagram, barusan. Seorang adik perempuan, bertanya padaku;

"Apa yang sedang kupikirkan akhir-akhir ini?"

Bagus sekali pertanyaannya. Lekas kujawab dalam hatiku (merujuk pada hal yang sedang kupikirkan akhir-akhir ini), ada beberapa cerita yang tertahan untuk diceritakan. Yang kali ini, aku enggan untuk berbagi. Yang menurutku, ini bukanlah cerita yang inspiratif. Yang kupikir, cerita ini sedih. Untuk apa berbagi kesedihan? Bagus sih kalau cerita sedihnya bisa menginspirasi, mungkin aku akan bersemangat empat lima menceritakannya. Aku kan, cerewet banget. Suka ngoceh apa aja. Tapi, untuk cerita bagian ini, aku memilih untuk men-skip. Meski sebenarnya aku tahu bahwa setiap cerita pasti ada hikmah yang bisa dipetik. Iya sih, bagian ini juga tidak bisa dipungkiri. 

edited by viijourney (Sumber: canva.com)


Tapi, dia baik banget, lho. Aku dibuat terharu, sampai meleleh. Katanya, dia bersedia untuk mendengarkan ceritaku (meski sebenarnya dorongan untuk menceritakannya sangat kuat). Hm, sayang sekali, dengan halus aku tetap menolak tawarannya. 

Lalu, selama ini suka bercerita sama siapa? Nggak punya teman? Nggak punya sahabat? Hahaha, ada. Ada, kok. Hanya saja, terkadang setiap orang punya sisi misteriusnya. Punya satu rahasia yang nggak pengen banget diketahui oleh orang lain. Kalau ditanya selama ini cerita sama siapa, aku suka mengadukannya kala menengadahkan kedua tanganku sehabis bertemu dengan-Nya. Aku sampai malu, maluuu sekali. Karena ceritaku setiap hari sama. Permohonanku setiap harinya juga sama. 

Sampai-sampai, jika aku merasa bahwa aku butuh tempat untuk bercerita, aku pernah menceritakannya pada hewan kesayanganku di rumah. Ya, si kucing atau meong. Begitulah orang-orang memanggilnya. Saat meong datang dan tidur di kamarku, disitulah saat yang tepat bagiku untuk bercerita. Ya tentu saja, dia tidak paham maksudku apa. Hahaha, bisa jantungan aku kalau dia merespon ceritaku sambil bilang "yang sabar ya" *LOL*

Btw, ini aku minta maaf ya. Judul dan isi ceritanya nggak nyambung sama sekali. So, untuk isi real-nya baru mau dimulai sekarang.

Sebenarnya, tulisan kali ini adalah pemberitahuan bahwa aku akan berusaha untuk semakin update postingan disini. Dari dulu ngomongnya gitu terus, aksinya masih setengah-setengah juga :( Tapi, aku sudah menemukan solusinya untuk mengatasi masalah itu. Ternyata, jarang update-an itu karena bingung mau ngisi blog dengan konten apa. Isinya, mesti curhatan semua hahaha. Yaudahlah, gapapa. Nama blognya aja Journey. Bukankah curhatan adalah bagian dari journey? So, it's okay lah. Kita perbaiki lagi.

Semakin kesini, aku semakin mikir bahwa aku harus memanfaatkan blog ini untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman yang bermanfaat. Semua topik udah aku siapkan untuk dibagikan. Mungkin seputar pengalaman nge-blog, dunia perantauan, dan seputar mahasiswa. Nah, jadi kenapa kemaren-kemaren jarang update, karena emang ngga tau mau nulis apa. Kalau mau curhat aja, baru nulis. Tapi, sekarang aku 'sedang mempersiapkan' untuk mengisi konten blog yang bermanfaat. Hahaha, kayak gini aja mesti dibilang, yah. Padahal, ngga penting sih sebenarnya. 

Sekilas ngga penting, sih. Tapi menurutkan penting dikit. Karena ini sebagai bukti bahwa aku akan memulai. Tulisan ini sebagai pengingat agar aku terus menulis, agar aku mampu menjaga kekonsistenan dalam membuat konten tulisan di blog. Lebih dan kurangnya, demikian. So, terimakasih sudah sedia membaca rentetan kalimat nggak jelas dan nggak nyambung disini. 

Lagi, kutuliskan tidak harus kalian baca. Tapi, hanya sekadar 'ingin' mengabadikan jejak yang mungkin dapat terhapuskan oleh waktu. 












Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salam kenal dari ViiJourney buat semua Sobey yang sempat baca tulisan dalam blog ini. Sini, tinggalkan komentar di bawah. Kita saling sapa :)